Korelasi Spearman & Contoh Perhitungannya.
Korelasi Spearman merupakan analisis nonparametrik yang digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara dua variabel dengan menggunakan skala ordinal. Korelasi Spearman ini adalah versi khusus dari korelasi product-moment Pearson ketika salah satu asumsi tidak terpenuhi. Tidak seperti korelasi Pearson, yang mengukur hubungan berdasarkan data asli, korelasi Spearman mengukur hubungan antar variabel berdasarkan peringkat data asli.
Kelebihan dari korelasi spearman:
- Dapat mengukur kekuatan hubungan antar variabel pada skala ordinal,
- Prosedur perhitungan cenderung lebih sederhana daripada korelasi Pearson,
- Asumsi normalitas tidak harus dipenuhi.
Syarat Uji Korelasi Spearman:
- Skala pengukuran adalah skala berurutan dan dapat juga berupa interval atau rasio,
- Analisis data adalah pengamatan terhadap pasangan dari subjek/individu yang sama,
- Kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang monoton. Artinya, ketika nilai variabel pertama meningkat, demikian juga nilai variabel kedua (tergantung pada arah korelasi).
Koefisien Korelasi Spearman
Koefisien korelasi Spearman adalah ukuran kekuatan hubungan antara dua variabel. Pengukuran ini diwakili oleh rho (ρ) untuk populasi dan rs untuk data sampel. Nilai koefisien korelasi Spearman berkisar dari -1 hingga +1. Semakin dekat nilainya dengan -1 atau +1 semakin kuat hubungannya. Secara umum interpretasi koefisien korelasi Spearman dapat mengikuti aturan sebagai berikut:
0 ≤ |rs| < 0.19 → sangat lemah
0.2 ≤ |rs| < 0.39 → lemah
0.4 ≤ |rs| < 0.59 → sedang
0.6 ≤ |rs| < 0.79 → kuat
0.8 ≤ |rs| ≤ 1 → sangat kuat
Prosedur uji korelasi spearman
Misalkan memiliki dua variabel, X dan Y, dan Anda memiliki n titik data. Dengan cara ini, dapat menghitung korelasi Spearman dan menjalankan pengujian sebagai berikut:
- Pemeringkatan semua data untuk setiap variabel. Data nilai terendah berada pada peringkat 1 dan data nilai terendah kedua berada pada peringkat 2. Jika ada data dengan nilai yang sama, ubah peringkatnya menjadi rata-rata peringkat dengan nilai yang sama. Contoh terlihat seperti gambar berikut
data dengan nilai = 13, muncul tiga kali. Sehingga peringkatnya akan ubah menjadi R = (3 + 4+ 5)/3 = 4 - Bentuk variabel baru yang merupakan selisih dari ranking X dan Y
di = rank(Xi) – rank(Yi) - Kemudian kuadratkan nilainya dan kemudian hitung jumlahnya
- Menghitung koefisien korelasi spearman
- Untuk data tanpa ada nilai yang sama

- Untuk data dengan nilai yang sama, rumusnya bergantung pada faktor koreksi Tx dan Ty.


dengan ty dan tx adalah banyaknya nilai yang sama pada satu perintah. - Melakukan uji hipotesis korelasi spearman
H0 : Tidak terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y (ρs=0)
H1 : Ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y (ρs ≠ 0) - Setelah merumuskan hipotesis, hitung statistik uji dengan formula berikut
- Untuk 4 < n < 10, bandingkan nilai korelasi spearman (rs) dengan nilai tabel. Jika rs > nilai tabel, maka tolak H0
- Untuk n ≥ 10, hitung statistik uji t dan bandingkan dengan nilai t tabel berderajat bebas (n-2)
jika |t| > t tabel, maka tolak H0
- Sedangkan untuk n yang cukup besar (n > 30), dapat kita lakukan pendekatan distribusi normal

Tolak H0 Jika |Z| > Zα/2
Contoh PerhitunganData bawah ini adalah output ujian enam anak didik dalam mata pelajaran matematika & kimia pada sebuah sekolah. Apakah masih ada interaksi yg signifikan antara output ujian matematika & kimia? (pakai signifikansi 5%)
Perankingan dan perhitungan diSetelah proses perankingan selesai, dapat kita hitung nilai koefisien korelasi

Nilai korelasi yang kita peroleh adalah sebesar 0.6
Uji signifikansi korelasi dengan hipotesis
H0 : Tidak ada hubungan antara hasil ujian matematika dan kimia di sekolah tersebut
H1 : Terdapat hubungan antara hasil ujian matematika dan kimia di sekolah tersebut
Karena n < 10, maka nilai korelasi (rs) akan kita bandingkan dengan nilai tabel. Untuk n = 6,
nilai tabelnya adalah 0.648
Karena 0.6 < 0.648 (rs < nilai tabel), maka kita gagal menolak H0. Dengan demikian, pada
tingkat signifikansi 5%, belum dapat dinyatakan bahwa ada hubungan antara hasil ujian
matematika dan kimia siswa di sekolah tersebut.

Komentar
Posting Komentar